Jumat, 08 Maret 2013

MPASI Pertama (6m+) Gede Arya (part 2)

setelah seharian berkutat dengan Arya,,akhirnya saya bisa juga ngelanjutin nulis lanjutan blog kemaren. hehehe....

sudah hampir 2 minggu Arya mulai MPASI, dan saya rasa saatnya untuk menambah jam makannya. pada awal MPASI saya hanya memberikan Arya makan pada pagi hari (antara jam 6-8). dan setelah mulai mengenal makanan semi padat dan rasa, sepertinya sekarang saatnya untuk menambah jam makan sore hari (sekitar jam 3-5). saat pemberian makan pagi hari saya mulai memperkenalkan jenis makanan baru, sedangkan pada sore hari akan saya berikan makanan yang sudah lolos tes alergi (non alergan).

setelah pemberian air jeruk yang saya anggap gagal (hiiiksss...), saya berencana memperkenalkan kaldu ayam pada Arya. menurut literatur jenis ayam yang non alergan adalah jenis ayam kampung. nah mulailah proses pencarian ayam kampung ke seantero pasar dan supermarket, dan hasilnya NIHIL. saya tidak menemukan satupun pedagang yang jual daging ayam kampung T__T
tp yang namanya pejuang MPASI anti yang namanya putus asa dong,,akhirnya sewaktu suami pulang kampung saya titip minta ayam kampung seekor pada mertua. namanya juga kakek-nenek sayang cucu, bapaknya Arya datang dari kampung bawa ayam kampung yang buesar banget. hahahaha... dan jadilah saya mulai dengan resep kaldu ayam kampung ala bunda arya hehehe..

Resep kaldu ayam :
  • 1 potong paha ayam (daging dan tulang)
  • 1 buah wortel (jangan ikutkan bagian tengahnya) potong dadu
  • 1 siung bawang putih (masukkan utuh)
  • 1/4 siung bawang bombay
  • 1 buah daun bawang/pre (potong panjang)
  • daun seledri secukupnya
  • air 750 mL
proses pembuatan kaldu ayam :
  • panaskan air sampai mendidih 
  • masukkan ayam, bawang putih dan bawang bombay
  • setelah tercium aroma khas kaldu, masukkan wortel dan daun bawang/pre, biarkan sampai mendidih
  • setelah mendidih, kecilkan api dan masukkan daun seledri, biarkan sampai semua bahan matang sempurna
  • setelah itu saring semua bahan, dan ambil air kaldunya saja
 berdasarkan literatur (blog emak-emak MPASI red.) saya tahu bahwa kaldu bisa disimpan di frezer sehingga bisa buat kaldu dalam jumlah banyak dalam sekali masak. kaldu itu saya simpan dalan wadah kecil bertutup (semacam ice tube-BPA free). pada saat itu saya sudah memperkenalkan bubur saring nasi beras merah yang dicampur susu pada Arya.




resep bubur saring beras merah :
  • 1 sendok makan beras merah (rendam selama 4 jam)
  • air secukupnya
  • 60 ml ASI/sufor
cara pembuatan bubur saring beras merah :
  • panaskan air sampai mendidih
  • masukkan beras merah, dan masak sampai beras matang
  • angkat dan tunggu sampai agak dingin
  • tambahkan sufor dan saring beras merah pada saringan kawat
  • bila hasilnya masih kasar, maka bubur beras susu itu disaring lagi sampai hasilnya halus (arya masih belum bisa menerima makanan semi padat yang kasar, karena akan dimuntahkan lagi)
pada saat awal pemberian bubur saring halus beras merah susu (panjang amat ya namanya hehehe...) arya mau cuma beberapa sendok, dan sisanya ga mau sama sekali. Pada saat bubur saring beras merah ditambahkan kaldu arya lumayan suka dan lumayan banyak habisnya. bahkan arya suka minum langsung air kaldunya hehehe.. (saya sempat coba air kaldunya rasanya lumayan gurih dan aromanya harus khas kaldu). namun, keesokan harinya dikasi kaldu yang disimpan di frezer (setelah dicairkan dan dihangatkan) aryanya ga mau sama sekali, bahkan buburnya pun ga mau di maem.. hiiiks lagi.. tp setelah 3 hari bubur beras merah lolos tes alergi.

selanjutnya pilihan MPASI arya jatuh pada buah apel. saya pilih apel jenis royal gala karena rasanya yang manis dan daging yang lembut.

resep puree apel susu :
  • 1 buah apel, kuliti dan buang bijinya
  • air secukupnya
  • 30 ml ASI/sufor
cara pembuatan puree apel susu :
  • daging apel di cuci air matang dan potong kecil-kecil
  • kukus apel sampai empuk (dialasi dengan piring/mangkok tahan panas)
  • apel yang sudah dikukus di blender (bersama dengan air apel di prirng/mangkok alas saat mengukus) dan ditambahkan ASI/sufor
  • blender sampai halus
  • hasilnya kemudian di saring dengan saringan kawat untuk memisahkan puree apel dengan ampasnya
  • dan puree apel siap disajikan pada arya tersayang qiqiqi...
puree apel susu ini mungkin jenis buah kedua yang disukai arya setelah pisang. emang rasanya manis banget. wihh arya lahap banget maemnya. begitu pula dengan hari kedua, tapiiiiiiii... hiiikksss.. bintik-bintik merah kecil muncul lagi di kulit bagian dada, perut dan pinggang. huuaa huaaahuaa.. rasanya pengen nangis sambil guling guling dilantai.. padahal arya suka sama buahnya ehhh malah hasil tes alerginya positif T__T dan pemberian apel dihentikan.

setelah pemberian apel itu arya belum saya cobakan jenis makana baru lagi. selain karena sibuk buat persiapan otonan (perayaan 6 bulan kelahiran arya berdasarkan kalender bali), juga setelah konsul ke dokter arya dikatakan memiliki sensitifitas yang tinggi. hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor alergi bawaan. dan bila anak yang memiliki sensitif di kulit juga akan sensitif di pernapasan (gampang pilek, batuk). kasian juga klo dipaksakan saya perkenalkan buah baru nanti malah jadi pemicu munculnya reaksi alergi. jadinya sampai hari ini arya 7m 2d saya terpaksa hanya puas ngasi arya pisang dan bubur beras merah (air hasil rebusannya, berasnya ga disaring agar hasilnya halus).

dan perjuangan masih panjang, semoga mampu melewatinya. harus tetap semangat demi kesehatan gede arya, anakku tersayang.. muuachh..


 

Kamis, 07 Maret 2013

MPASI Pertama (6m+) Gede Arya (part 1)

dag dig dug seerr.. nah itu mungkin yang dirasain emak-emak pada saat babynya menjelang MPASI. hehehe.. itulah yang saya rasakan bulan lalu, saat pertama mau ngasi Arya MPASI pertama. selain karna bingung mau ngasi jenis makanan awal, jg karena Arya lg dalam kondisi yang kurang fit alis lagi batpil + demam. jadinya bingung lg,,apa kira2 harus diundur pemberian MPASInya. tp dengan berbekal tekad yang kuat akhirnya saya putuskan untuk memberikan Arya MPASI tepat pada waktunya. nah skr bingung mau ngasi jenis makanan apa. klo suami nyuruhnya ngasi bubur beras merah, klo ortu nganjurin ngasi pisang, dan temen kantor bilang bagusan ksi alpukat. nah lo jd bingung ndiri deh.. tp setelah menelaah beberapa tulisan MPASI awal baby di beberapa blog, akhirnya saya putuskan (udah ky hakim aja main ambil keputusan hehehe... ^,^ ) ngasi puree alpukat susu yang super encer untuk Arya.

Nah resep puree alpukat susu ala bunda arya :
  • 3 sdm daging alpukat mentega yang sudah matang
  • 50 cc susu formula/asi/air hangat (klo Arya saya tambahin sufor)
cara pembuatannya :
  • daging alpukat dihaluskan dengan sendok atau kayu penggiling, kemudian ditambahkan susu dan aduk sampai larut. larutan kemudian disaring dengan saringan kawat untuk menyaring serat kasar alpukat. nah Puree Alpukat Susu siap disajikan untuk Gede Arya...

 hmm keliatannya lezat kan.. tp saat diksi ke Arya ughhh sulitnya minta ampun.. 3 suapan pertama cm dicecap-cecap.. suapan ke 4 mulai dilepehin dan disemburin. wahhh ibu dan nenek arya mulai putus asa. tp bukan pejuang MPASI namanya klo nyerah gt aja hehehe... dengan semangat membara + diksi contoh maem (saya nyuapin sampil pura-pura ngunyah qiqiqiqi...) dan akhirnya berhasil kira-kira 10 sendok Puree alpukat susu berhasil masuk ke perutnya Arya yang mungil hehehe...
pemberian puree alpukat susu saya ulang sampai 3 hari, dan setelah tidak ada reaksi alergi MPASI saya lanjut ke buah berikutnya, dan jatuh pada buah PEPAYA.

nah pencarian buah pepaya matang dan manis pada musim hujan ky gini emang susah banget. dari pasar sampai toko-toko buah saya masukin untuk nyari pepaya yang cocok diksi ke Arya. dan hasil pencariannya kurang memuaskan. saya ga dapet apa yang saya inginkan,,hanya ada pepaya yang setengah matang, bagian dalam dekat biji merah tp yang dekat kulit masih orange-kuning. yah demi kelancaran MPASI Gede Arya saya pakai juga tuh pepaya, tp saya ambil bagian yang benar-benar merah. cara penyajiannya sama dengan Puree alpukat susu. dan diperoleh hasil yang lumayan menggiurkan hehehe..


 emang keliatannya yummy bgt, tp arya cm mau maem dikit. mungkin karena rasanya yang kurang manis yah. dan saya cm sempet kasi puree pepaya susu 2 hari karena pada hari kedua muncul bintik-bintik kecil kemerahan dikulit sekitar perut, dada dan punggungnya. kynya itu artinya reaksi alergi positif T__T,,akhirnya stop deh pemberian pepayanya.
sebagai gantinya saya beralih ke saran ortu buat ksi pisang. tapi saya pilih Pisang jenis cavendish yang benar-benar sudah kuning matang. saya ambil daging bagian luar, tidak sampai bagian yang ada biji2 hitam kecil, karena setelah saya baca dan menurut ortu bagian tengah pisang (yang ada bintik2 hitam kecil) dapat menyebabkan sembelit pada bagi. dan cara penyajiannya sama dengan puree alpukat atau pepaya,,yaitu daging pisang saya kerok dan haluskan kemudian dicampur susu dan disaring.


duh bahagianya waktu liat arya lahap banget maem Pure Pisang Susunya. makannya lahap dan tanpa perlawanan. Puree yang di mangkuk habis semua, dan minta tambah lagi. akhirnya saya kasi puree yang di botol-sendok dan habis setengah. kayanya doyan banget sama pisang ya nak.. hehehe.. tapi karena perutnya arya emang mungil akhirnya tuh puree dikeluarin lg alias muntah, tp ga semua sih T__T padahal emaknya udah nari-nari kegirangan karena maemnya abis dan lahap. pemberian pisang saya ulang sampai 3 hari dengan porsi yang pas untuk ukuran perutnya arya hehehe.. dan pisang lolos tes alergi.

Nah besoknya mulai deh arya saya kasi air jeruk. saya pilih jeruk mandarin karena menurut saya rasanya manis. cara penyajiannya jeruk saya peras dengan alat pemeras jeruk, kemuan airnya saya saring lagi agar tidak ada bulir-bulir jeruk yang tercampur. air jeruk ini saya tidak tambah susu atau air hangat lagi, jadi benar-benar murni air jeruk. menurut emaknya sih airnya manis, tp mungkin karena ada sedikit rasa asamnya arya kayanya ga terlalu doyan,,tp air jeruknya abis juga diminum, walo ngasinya penuh perjuangan dan tanpa paksaan hehehe...
dan hasil dari air jeruk ini arya BAB sampai 3x hari berikutnya..wakss.. emang sih pupnya ga encer dan masih dalam bentuk dan rupa biasa tp saya kasian juga nnt perutnya malah kosong dan takutnya menimbulkan asam lambung. jadi ga diterusin deh. kynya sih karena jenis jeruknya yang menghasilkan air jeruk dengan sedikit rasa asam, jadi perutnya arya masih penyesuaian. dan dari hasil searching di blog emak-emak MPASI akhirnya tau jeruk yang bagus itu jenis jeruk medan atau jeruk baby yang kecil-kecil itu,,tapi karena saya belum sempat ke pasar buat nyarinya akhirnya sampai sekarang arya belum tersentuh air jeruk lagi.